Jumat, 04 Mei 2012

A Boy Who Hates Blue.

Suamiku adalah seorang detektif. Detektif dengan indera keenam yang SANGAT sensitif. Kasus yang paling sering dia tangani adalah kasus misteri yang melibatkan pembunuhan. Seringkali dia pulang dengan wajah kusut dan tubuh layu. Kata Ian, baru saja ada pembunuhan. Hmmm, kasus baru berarti hantu baru. Suamiku bilang, roh-roh selalu mengikutinya ke rumah lalu menempeli aku. Jadi disaat aku ingin memeluknya untuk sekedar melepaskan sebagian bebannya hari itu, dia selalu menghindar, menatapku dengan pandangan jijik atau mengibaskan 'sesuatu yang tidak kasat mata' dari pundakku, seperti ada gumpalan debu yang menempel. *** Suamiku adalah seorang biseksual. Pasangannya adalah partnernya sendiri, Ian. Mereka memang sudah seperti itu sejak pertama kali aku mengenal suamiku. Aku sih tidak keberatan. Pekerjaanku sudah menelan cukup banyak waktu sehingga tidak ada waktu untuk memikirkan hal-hal semacam itu. Sahabat-sanabatku berkata bahwa aku sudah gila menikahi seorang biseksual. Tapi aku tidak begitu peduli. Aku cinta Mike apa adanya. *** Kami tinggal di sebuah paviliun yang cukup luas. Sebetulnya, ada satu rumah besar yang ditinggalkan oleh orang tua Mike, suamiku, untuk kami. Tapi rumah itu terlalu besar untuk kita berdua. Jadi kami memutuskan untuk menyewa sebuah paviliun kecil dan meninggalkan rumah besar itu kosong. Tidak benar-benar kami tinggalkan, beberapa kali kami pernah mengadakan pesta bersama sahabat-sahabat di rumah itu. *** Di paviliun ini, suamiku hanya datang untuk tidur. Di pagi hari kami sarapan di cafe kecil di ujung jalan. Aku pulang ke paviliun untuk kembali bekerja, suamiku pergi kekantornya. Kadang-kadang Ian ikut sarapan juga. Lalu aku makan siang sendiri, kembali bekerja, minum kopi di sore hari -sendiri- kembali bekerja, lalu bekerja sambil larut malam sampai suamiku datang bersama Ian. Ian pulang. Aku dan Mike melakukan sedikit aktifitas seksual, lalu kami mandi, minum kopi atau teh dengan waffle hangat lalu tidur. Catatan: itu yang terjadi jika Mike tidak sedang mengerjakan kasus. Jika dia sedang dalam kasus, seperti yang sudah aku ceritakan, dia sama sekali tidak mau menyentuhku. Karena aku 'berhantu'. *** Aku, Gwen. 27 tahun. Pekerjaanku adalah fashion designer. Aku mengerjakan desain-desain untuk beberapa label ternama. Dan aku pun mengerjakan pekerjaan lain. Menulis, menjadi volunteer reader di sekolah tuna netra, dan beberapa pekerjaan suruhan orang lain. Tinggiku 165cm. Tidak kurus, tidak terlalu gemuk pula. Rambutku ikal sebahu dan agak kecoklatan. *** to be continued...

2 komentar: