Kamis, 18 Oktober 2012

Letter For Aika.


Dear Aika my little pirate, bola basket sayangku...

Hidupku berubaaahhh sejak kamu ada. Masa yang paling bikin stress waktu kamu baru lahir, nak. Hehe. Stress tapi membahagiakan.

Dear Aika my little princess...

Seringkali aku merasa khawatir akan segala sesuatu. Khawatir kamu sakit, khawatir ini dan itu... Super paranoid!

Dunia ini bukan tempat yang betul-betul ramah, sayang. Polusi dimana-mana, debu rumahan, demam, radang tenggorokan, virus dan bakteri, orang-orang yang tidak menyenangkan, tetangga rese, peer yang sulit, politik yang kotor, sinetron, lagu cengeng, etc etc. Tapi diantara semua kekotoran dunia, aku yakin kamu bisa belajar mengatasi semua itu. Tentu saja, hey, kamu anak yang cerdas! Fighting spirit sudah mengalir dalam darahmuuu.... ;D

Dunia ini memang menyeramkan. Tapi kamu juga mesti tau, ada banyak hal indah didalamnya. Ada banyak petualangan indah di luar sana yang siap dijelajahi.

Kamu akan menemukan pelukan hangat keluarga dan teman, indahnya warna warni kesenian, merdunya bunyi musik, menyenangkannya menulis dan merangkai kata, enaknya makan serabi panas di pagi hari, dinginnya es krim dan manisnya coklat, menemukan kegantengan Landon Pigg dan kerennya gaya jalanan di Coppenhagen. Dan tentu saja mengagumi betapa kerennya Bubu dan Babamu ini. Hehehe.

Gembira, haru, bahagia, senang, sedih, susah, kecewa, marah. Semakin banyak petualangan yang kamu alami, akan semakin pintar kamu, sayang.

Dear Aika my lovely daughter...

Jadilah orang yang kamu mau. Temukan hidup milikmu.

Ini kata-kata aki Andi buat Bubu, aku wariskan buat kamu yah:
"Be a nice walker girl...".

Love you always sayangku, Aika Karvati Humaira.

Your Bubu.



HAPPY MOTHERHOOD *tulisan yang tercecer*

Saya menemukan tulisan ini di dalam file note smartphone saya. Ditulis tepat seminggu setelah saya melahirkan. Saya pindahin ke blog deh. Mungkin aga mirip-mirip sama tulisan sebelumnya, tapiiii gapapa yaaaa... hehe. Soalnya setelah saya baca, ternyata ada perbedaan psikologi di tulisan saya yang ini (ditulis seminggu setelah melahirkan) dan tulisan setelahnya (ditulis 2 bulan setelah melahirkan). Hmmm... menarik bukan? ;D
pic taken from web
"Kehamilan yang indah dan kelahiran yang membahagiakan".

Sepertinya saya akan merindukan masa-masa 9 bulan kehamilan. 9 bulan yang terasa berlalu dengan cepat dan 4 jam moment kelahiran yang dramatis. Saya akan rindu dokter saya. Senang rasanya memilih obygn yang tepat. Sabar, ramah, komunikatif, masih muda, charming (huehehe) dan yang paling penting dokter yang bisa bikin pasiennya tenang dan tambah pinter! Saya akan rindu kontrol bulanan: telf jam 6 pagi untuk daftar, siangan dikit bakal dapet nomor buntut, wew. Mengantri semalaman sambil menahan kantuk. Lalu pulang dengan senyum di wajah dan print out hasil USG di tangan.

Saya juga sepertinya akan rindu dengan daily activity selama hamil: senam hamil yang menenangkan, kerja di rumah dengan perut gendut, leyeh-leyeh seharian sambil nonton tv....

Dan moment dramatis itu! Ah sudah mau seminggu tapi rasanya saya masih saja jetlag. Hari sabtu, setelah periksa dalam, dokter bilang besok adalah HARInya. Besok pagi, ada flek keluar dan setelah diperiksa ternyata proses kelahiran sudah dimulai. Seharian bukaan satu dan mules tak kunjung stabil. Keesokan harinya baru bukaan dua dan tiga saja, seharian. Dokterku memutuskan untuk induksi. Yang aku tau, induksi lewat infus dapat merangsang lebih cepat kontraksi dalam perut. Tapi aku sebelumnya tidak pernah tau hubungan antara: kontraksi lebih cepat=bukaan lebih cepat=mules lebih konstan=sakit bukan kepalang!

Yang harus diingat, proses melahirkan setiap perempuan hamil adalah peristiwa yang sangat individual. Satu orang satu naskah. Ada yang mudah seperti membalikan telapak tangan, ada juga yang penuh perjuangan seperti mengeluarkan bola basket dari lubang hidung. Jalan kaki banyak-banyak, senam hamil rutin, vitamin yang melimpah, semuanya belum tentu jadi jaminan 'kelahiran yang mudah' yang jadi impian setiap ibu hamil.

Enjoy your pregnancy, moms to be! Hugs.

Minggu, 30 September 2012

WELCOME MOTHERHOOD -Part Two.

Akhirnya bisa duduk cantik dan mijit-mijit keyboard laptop. My mom is here, Aika still sleep, it's already dawn, and I'm just finished my Zecta's necklaces. Fuihhh.
aika's eye
Dunia motherhood, setelah hebohnya 9 bulan kehamilan dan detik-detik kelahiran, ternyata tidak seindah yang dibayangkan. Hehe. Stressful, depresi, supertired, aahhh...campur-campurrr. Tidak ada kursi nyaman di bulan madu kedua ini. Jetlag yang berkepanjangan. Masih antara sadar dan tidak sadar. Melankoli. Baby blues! Super sirik sama suami yang masih bisa jalan-jalan dengan bebasnya. Hiks. Padahal selama ini kita selalu sepaket. Nonton teater bareng, nemenin Ari manggung, makan malam mahal... Dan sekarang, saya merasa seperti... dipisahkan secara paksa dari dunia dimana saya biasa hidup. Hehe -efek dari post partum blues.

 Dua minggu tinggal di rumah mamah saya seperti dua minggu terlama dalam hidup saya. Ingin cepet-cepet pulaanngg. Ingin menyentuh buku-buku saya, ingin memandangi tembok yang penuh gambar, ingin selonjoran di kasur saya sendiri, ingin menulis sambil minum kopi dan ngemil apapun, ingin bercanda dengan kerjaan-kerjaan dan deadline. Dan pulanglah saya kerumah.

Welcoming parenthood at Mallory Towers! Petualangan yang lainnya baru saja dimulai. Profesi saya yang baru adalah: pengganti popok, pemilik pabrik ASI, tukang laundry baju bayi, si upik abu. Capenyaa ya Tuhaaan. Rasanya pengen sewa tukang pijat seminggu dua kali. Cape jadilah sensitif berat, mengatakan hal-hal ini dengan dahi dan hati yang berkerut "Beb, baju kotor TOLONG taro langsung di laundry bag", "Jangan tidur terussssss, bantuin jagain baby!", "Please, abis makan remah-remahnya dibersiin! Semutttt!" etc etc. Ditambah pengen marah luar biasa saat saya sedang capek capeknya seharian ngurus bayi dan rumah sampe ga sempet mandi sama sekali sementara Ari sedang menikmati FUTSAL bersama teman-temannya. Huaaahhh. It's takes time. Untuk semuanya. Saya, Ari, Aika juga. Untuk menyesuaikan diri dengan kehidupan baru. Tidak mudah. Beneraannn. Tapi, seperti sodara saya bilang: "Semangat ya Ami sayang, it's weird but let me tell you time flies. By the time you move on... and you will miss the moment :)" *Thanks Andin, hugs! Saya juga jadi sering kangen almarhum Bapa saya. Hhhh, I wish he is here. Kayanya cari nama baby ga kan sesulit kemaren-kemaren, dan kayanya bakal lebih tenang rasanya, di motherhood world ini, jika ada ayah yang selalu bisa kasih point of view yang berbeda *kadang-kadang aneh tapi selalu bijaksana* dalam menghadapi hidup. Miss you sooo much, Dad!

 Aika is almost 3 months now. Dan saya sudah sedikit lupa sesulit apa hari-hari saya di awal motherhood ini. Which mean, saya udah mulai move on dan udah bisa baca ritme kelakuan baby Aika yang sangat unpredictable. Saya merasa bisa lebih santai dan lebih sabar *but yesss, I still need a two time in a week's massage :D* Ari pun sudah mulai melibatkan diri lebih dalam ke dunia fatherhood nya. Udah bisa boboin dan ngobrol seru sama Aika, lho. Tips: sharing with yr friends, with your sister, itu penting banget. Banyak motherhood talk bersama teman atau saudara saya yang bikin saya semangat menjalani hari-hari berat ini. "I have to do something that I love, yang ga ada hubungannya dgn anak dan suami to keep me sane. Menjadi diri sendiri, bukan mamanya anak, istrinya suami." #a very nice motherhood talk w @DiantraIrawan. Nenen saya sudah bengkak. Berarti sebentar lagi Aika akan bangun dan minta dinenenin *how amazing yah relationship antara produksi asi dengan perut lapar baby. Ckckck* Duty call. TO BE CONTINUED.

Jumat, 28 September 2012

Welcoming Aika Karvati Humaira.


 Monday child, 16th July 2012.
 Aika mean love song in Japanese. Karvati is my lovely grandmother's name, one of my biggest inspiration, taken from sanskrit. Humaira mean the rosy cheeks.

WELCOME MOTHERHOOD -Part One.


Huaaaa... kangen bloggingggg. Selama ini kalo ada waktu, saya menulis di aplikasi memopad smartphone saya. Ga sempet buka laptop, ma mennnn. Motherhood oh motherhood. Eh iya iya, saya sudah melahirkaaannn. It's baby girl. Err, no no, I mean: It's a very cuteeee baby girl! Banyaaakkk yang ingin saya tulis. Satu satu yaaaa. Bagi bagi waktunya sama late nite birdwerks.
pic from web

Yes yes. Coffee, checked. Selimut kaki, checked (dingin nih di Mallory Towers, banyak anginn). Kue cemal cemil, checked. Merewind ke dua setengah bulan yang lalu... usia kandungan saya sudah hampir 40 minggu. Tidur malem sama sekali udah ga enak, tiap malem gerahnyaaa minta ampun. Baby ga keluar keluar, bikin stresss. Terakhir kali kontrol, hari sabtu 14 juli 2012, siangnya saya masih sempet jalan-jalan, nongkrong sambil makan pempek dan batagor sama suami. Malemnya baru kontrol ke Harapan Bunda. Dari sore perut ko berasa ga enak ya, kaya begaahhh. Dan obgyn-ku, dr. Mulya Ritonga, bilang: ini sih besok udah keluar Mi, udah kenceng. Seketika bahagia dan panik melanda. Hehe. Periksa dalem yaaa... *huaduhhh ini dia yang sering digosipin di kelas senam hamil. Untuk pertama kalinya saya 'dipegang-pegang' sama orang lain selain suami saya. Hehe. Ari ada disana, dan kita emang udah pernah ngobrol tentang pemeriksaan dalem. Kayanya dia cool aja deh. Wew*

Besoknyaaaa... saya mesti cek ke Harbun, soalnya ada flek. Wah udh mau keluar nih. Saya dan Ari pagi-pagi udah siap-siap. Ngangkut travel bag, beres-beres rumah, cuci piring, pelukan dulu biar tenang. Nyampe Harbun, eh baru bukaan satu. Saya disuruh senam hamil dulu. Lalu pulang ke rumah mertua. Sorenya saya cek lagi, ehhh ko masih bukaan satu juga yaaaaa. Seharian di rumah mertua, ko mulesnya dikit dikit doang yah? Saya pikir, ah cuma gini gini aja yah mulesnya. Mules kalo saya lagi mens JAUHHH lebih sakittt. Sampe malem, ko mulesnya ilang. Huaaa. Tengah malem saya bbm dr. Mulya, dok, mulesnya ilaaanggg. Senin pagi saya disuruh cek in ke Harbun. Oke. Cek lagi, baru bukaan dua. Sepanjang hari saya ngendon di ruang tunggu Harbun, jam 4 sore baru bukaan 3 sajaaaa. Lamaaaaa. Akhirnyaaaa... karena udah kelamaan, saya ditawari induksi. Hmmm, apapun yang terbaik deh. Untuk yang pertama kali dalam hidup saya, saya diinfus. Induksi ituuuu rasanyaaaa: RUARRR BIASAAA. Diawal-awal, sakitnya ilang dengan menangis. Lama-lama udah ga bisa nangis lagi saking sakitnya. Hehe. Moment di ruang bersalin itu dramatis banget deh. Berasa lagi ada di salah satu scene episodenya E.R. dan saya adalah bintang utamanya. Hihi. Ari udah saya gigit berapa kali, biar dia juga ikut ngerasa sakit dan bertanggungjawab sama sakit yang lagi aku rasain, hahaha. Dokterku bilang, mau sarung tinju, Mi? Aahhh... saya males jawab dok, hehe. Abis induksi cepet banget bukaannya. Tiba-tiba udah bukaan lima dan ketuban ngocorrr. Dr Mulya periksa lagi, trus entah apa yang dia lakukan didalam sana, itu sakitnyaaaa minta ampunnn. Sakit banget dokkkkk, abis diapain sihhh? Dia bilang dibantu biar cepet. Aduhhh pengen nangis senangis-nangisnya. Saya inget banget, ga boleh ngeden sebelum waktunya. Tapi, semakin lama, ko si otot-otot dalem rahim itu kaya otomatis ngeden sendiri. Saya jadi panik, takut baby kenapa kenapa. Jadilah saya teriak teriak minta maaf sama baby dalam perut *which is suami saya menganggap itu adalah fase antara sadar dan tidak sadarnya saya. Huaaahh, so tau bebbbb* Ga lama, saya sudah dikerubuti bidan dan suster, dan dr. Mulya pun. Siap-siap ngeden deh. Saya udah ga ada malu-malunya deh saat itu. Haha. Saya ga peduli kalo selangkangan dan paha saya yang item-item, saya juga agak ga begitu malu *cuma ga enak* saat saya pup sambil ngeden (hey, it's normal!). Lalala.... setelah beberapa kali ngeden dan dapet bantuan dari seorang bidan senior yang dipanggil Bunda (makasih bunnnn...), akhirnya keluarlah the baby girllll. Pengen nangis biar dramatis tapi gabisa, hahaha. Si baby abis ditempelin di tete langsung dibawa ke ruang bayi. Abis itu saya dijahit dan lain-lain. Kaki dan selangkangan keraaammm. Huiiihh. Awal malam yang panjang. Aika lahir hari Senin 16 Juli 2012 jam 8.51pm. Semua orang bilang dia mirip banget sama Ari. Hiks. Tapi saya pikir matanya yang indah itu mirip mata saya. Hahahaa. Semaleman saya gabisa tidur. Masih jetlag. Kaya kebangun dari mimpi selama 9 bulan. Ari suapin bubur sambil bilang: I proud of you. Iya beb, I proud of my self too. Malam yang panjang. Bukan sebuah akhir dari perjalanan ternyata. Setelah jetlag dan terbangun dari mimpi, saya harus bersiap memasuki petualangan yang lebih 'seru'. Biar penasaran, saya tulis: TO BE CONTINUED yaaa... hehe. TO BE CONTINUED TO: WELCOME MOTHERHOOD PART TWO. See you.

Senin, 18 Juni 2012

"Kesenian: Menjawab yang Tidak Terjawab"

Why people die? Because the mockingbird eat they breath. Why people cry? Because the clown stopped to dance. Why people desperate? Because they start to walking backward. Why people feeling lonely? Because they plays the monopoly, alone.

Rabu, 23 Mei 2012

Cerita Tentang 'What If'

Rasanya baru kemarin saya berkeluh kesah tentang ngidam, mual, morning sick, tiba-tiba sekarang sudah mendekati last chapter and another new beginning. Huwow! Ibarat membaca buku, sebagai fast reader, kamu pasti bisa merasakan bagaimana waktu menyelinap dengan cepat. Baru saja membaca bab pertama tiba-tiba lipatan buku sudah mengecil menuju halaman-halaman terakhir. Itu artinya adalah saatnya beralih ke buku baru! :D 32 weeks. It's about 6-8 weeks to go. Bisa juga kurang dari itu. I'm so happy! Apalagi baby di dalam perut sekarang sudah lebih sering menggeliat-geliat. Serasa punya teman saat sedang sendirian. Dokter bilang, it's baby girl. Honestly, pada awalnya saya mengharapkan anak laki-laki (hehe, sorry baby...) tapi lama-lama saya merasa baby girl is SO okey. Semua orang bilang: "Asyik, Mi, bisa didandani!".
Mendekati minggu-minggu kelahiran bukan berarti saya lebih tenang. Tapi saya berusaha tenang ko. Cuma kadang-kadang seringkali pertanyaan-pertanyaan berkeliaran di pikiran saya. Bagaimana jika nanti kelahirannya sulit? Bagaimana jika nanti air ketuban pecah di tempat yang tidak diinginkan? Bagaimana jika nanti terjadi sesuatu terhadap bayi saya? Bagaimana jika ternyata saya tidak cukup banyak membaca bab kelahiran? Bagimana jika saya tidak cukup banyak meminum air kelapa dan sari kacang hijau? Bagaimana jika bayi saya tidak cukup tenang karena saya lebih suka mendengarkan Fiona Apple dan Beach House daripada Mozart dan Bethoven? Bagaimana jika ternyata mitos-mitos itu benar? Bagaimana jika ternyata saya tidak cukup nungging dan berjalan kaki di pagi hari? And so on so on.... Fuihhhh. Karena SEBANYAK apapun saya membaca teori dan SEBANYAK apapun saya mendapatkan informasi seputar kehamilan dan kelahiran dari orang-orang yang sudah berpengalaman, saya menyadari, kehamilan dan kelahiran adalah proses yang sangat personal. Setiap perempuan yang hamil pasti punya kisah dan pengalaman sendiri, yang khas tentunya. Jadi, saya berharap dan berdoa, semoga semua berjalan lancar dan baik-baik saja. Akhirnya saya mengganti pertanyaan-pertanyaan 'Bagaimana Jika' yang diatas menjadi: Bagaimana jika SEMUA KEKHAWATIRAN TIDAK TERJADI? Bagaimana jika SEMUA TERNYATA BAIK-BAIK SAJA? Sepertinya merasa khawatir itu baik. Membuat kita waspada. Asal porsinya pas, tidak berlebihan. Seperti status bbm nya temen SMP saya: Hope for the best but prepare for the worst. (Dia orang yang sangat realistic bukan? Haha). Well, sekarang kesibukan saya adalah mencari nama baby dan mempersiapkan berbagai perlengkapan. Saya dan Ari memilih nama AIKA untuk nama depannya. Aika means Love Song in Japanese. Cute and meaningfull, rite? ;D
Bismillah.

Jumat, 04 Mei 2012

A Boy Who Hates Blue.

Suamiku adalah seorang detektif. Detektif dengan indera keenam yang SANGAT sensitif. Kasus yang paling sering dia tangani adalah kasus misteri yang melibatkan pembunuhan. Seringkali dia pulang dengan wajah kusut dan tubuh layu. Kata Ian, baru saja ada pembunuhan. Hmmm, kasus baru berarti hantu baru. Suamiku bilang, roh-roh selalu mengikutinya ke rumah lalu menempeli aku. Jadi disaat aku ingin memeluknya untuk sekedar melepaskan sebagian bebannya hari itu, dia selalu menghindar, menatapku dengan pandangan jijik atau mengibaskan 'sesuatu yang tidak kasat mata' dari pundakku, seperti ada gumpalan debu yang menempel. *** Suamiku adalah seorang biseksual. Pasangannya adalah partnernya sendiri, Ian. Mereka memang sudah seperti itu sejak pertama kali aku mengenal suamiku. Aku sih tidak keberatan. Pekerjaanku sudah menelan cukup banyak waktu sehingga tidak ada waktu untuk memikirkan hal-hal semacam itu. Sahabat-sanabatku berkata bahwa aku sudah gila menikahi seorang biseksual. Tapi aku tidak begitu peduli. Aku cinta Mike apa adanya. *** Kami tinggal di sebuah paviliun yang cukup luas. Sebetulnya, ada satu rumah besar yang ditinggalkan oleh orang tua Mike, suamiku, untuk kami. Tapi rumah itu terlalu besar untuk kita berdua. Jadi kami memutuskan untuk menyewa sebuah paviliun kecil dan meninggalkan rumah besar itu kosong. Tidak benar-benar kami tinggalkan, beberapa kali kami pernah mengadakan pesta bersama sahabat-sahabat di rumah itu. *** Di paviliun ini, suamiku hanya datang untuk tidur. Di pagi hari kami sarapan di cafe kecil di ujung jalan. Aku pulang ke paviliun untuk kembali bekerja, suamiku pergi kekantornya. Kadang-kadang Ian ikut sarapan juga. Lalu aku makan siang sendiri, kembali bekerja, minum kopi di sore hari -sendiri- kembali bekerja, lalu bekerja sambil larut malam sampai suamiku datang bersama Ian. Ian pulang. Aku dan Mike melakukan sedikit aktifitas seksual, lalu kami mandi, minum kopi atau teh dengan waffle hangat lalu tidur. Catatan: itu yang terjadi jika Mike tidak sedang mengerjakan kasus. Jika dia sedang dalam kasus, seperti yang sudah aku ceritakan, dia sama sekali tidak mau menyentuhku. Karena aku 'berhantu'. *** Aku, Gwen. 27 tahun. Pekerjaanku adalah fashion designer. Aku mengerjakan desain-desain untuk beberapa label ternama. Dan aku pun mengerjakan pekerjaan lain. Menulis, menjadi volunteer reader di sekolah tuna netra, dan beberapa pekerjaan suruhan orang lain. Tinggiku 165cm. Tidak kurus, tidak terlalu gemuk pula. Rambutku ikal sebahu dan agak kecoklatan. *** to be continued...

Sabtu, 11 Februari 2012

Tarian Semut.

A very long long long time ago, I was a hero for ants. Saya suka menolong semut-semut yang tenggelam di air atau terbawa arus menuju saluran pembuangan air. Memungut mereka lalu memindahkannya ke tempat yang kering.

Tapi itu sudah lamaaaa sekali. Semenjak saya pindah dari rumah orang tua saya, saya adalah seorang pembasmi serangga, terutama semut. Dikosan saya dulu, setiap seminggu sekali, saya pasti harus memindahkan barang-barang dan perabot untuk memeriksa apakah ada gerombolan semut-semut yang bersarang atau tidak. Dan perburuan saya disetiap minggunya memang selalu berhasil! Rumah-rumah semut itu saya bombardir dengan semprotan anti serangga. Sarang semut yang penuh telur yang menempel di barang-barang saya bawa keluar dan saya jemur di bawah panas matahari. Kayanya ada kepuasan setiap saya berhasil menemukan dimana semut-semut itu bersembunyi. Pernah suatu kali saya menemukan mereka berada di dalam kotak cat saya. Whaaatttt??!! Saya langsung membinasakannyah!

Itupun sudah terjadi cukup lama. Sekarang saya sudah pindah. Ke sebuah flat berlantai 4. Perfect place buat pasangan muda yang baru menikah dan masih berbudget paspasan (hehe). Flat ini bersebelahan dengan kawasan persawahan yang cukup luas. View yang sangat menarik menurut saya. Pagi hari kami bisa menikmati matahari terbit dari ketinggian lantai 4 dan dimalam hari kami bisa menikmati city light. Jika musim panen tiba, serangga-serangga aneh selalu mampir di rumah. Yang paling sering adalah satu jenis serangga yang kami panggil 'si belang' karena badannya belang-belang. Beberapa bagian tubuh kami sudah jadi korban si belang. Gigitannya ampuh hingga selalu menimbulkan bekas luka yang 'engga banget'. Setiap malam tiba, lampu dalam rumah harus selalu dimatikan karena si belang itu penyuka cahaya. Jadi biarkan saja mereka berkumpul di lampu teras luar. Trik jitu.

Saat serangan si belang sudah mulai hilang, datanglah serangan semut! Ah, mereka lagi. Saya mulai melakukan aksi pembasmian semut seperti yang dulu pernah saya lakukan. Semut di rumah saya ini, jenisnya banyak. Dari mulai semut kecil yang jalannya pelan kaya zombie, semut hitam yang ukurannya standar dan jalannya terbirit-birit, semut hitam yang agak besar -sepertinya kepala rombongan karena mereka selalu tampak sedang mengorganize semut-semut yang lain- dan semut merah! Yang paling menyebalkan adalah semut merah ini. They're biting! Dan bekas gigitannya sakitttt sekali.

Saya sekarang sudah lebih rajin membuang sampah dan tidak lagi membiarkan cucian menumpuk di wastafel. Karena si semut-semut merah itu senang sekali berkumpul dan mengangkut sisa-sisa makanan di sana. Setelah semua bersih, anehnya mereka tetap ada! Di tempat yang bahkan sepertinya tidak terduga. Di lipatan lap basah! Mereka banyaakkk. Aaahhhhhhh....

Sialnya, karena saya sedang hamil, saya jadi tidak bisa membunuhi mereka satu persatu. Saya tidak bisa menyemprot mereka dengan cairan anti serangga. Jadi saya hanya 'memindahkan' mereka ke luar jendela atau menyapukan si semut-semut menyebalkan itu dengan perlahan dan hati-hati.

"Ahhhh... tunggu saja kau semut, jika nanti ada bayi di rumah dan kalian masih berkeliaran, aku akan bergerak cepat dengan semprotan ditanganku. Hahahaaaa *evil laugh."