Senin, 19 Desember 2011

Hamil Muda.

Yeah. Setelah NGIDAM, tulisan selanjutnya adalah: HAMIL MUDA! Ahhhhh... begitu besar yah pengaruh yang diberikan sebuah keajaiban Tuhan terhadap perilaku dan ide seseorang, saya maksudnya. Mumpung pagi ini morning sicknya tidak begitu mengerikan, saya cepat-cepat ambil laptop dan menuliskan ini: PERBEDAAN SIGNIFIKAN SAAT SEDANG HAMIL MUDA.

Saya kemarin berubah menjadi seorang analyst. Menganalisa apa saja yang berubah dalam perilaku mental dan fisik saya selama hamil muda ini. Fyi, umur kehamilan saya menuju 3 bulan.

Perubahan pertama. Beberapa saat sebelum hamil muda, saya sedang membayangkan menjadi seorang koki rumahan yang lebih ahli. Bahkan saya berniat membeli sebuah oven listrik agar saya bisa memanggang home made cookies di rumah. Saya membayangkan rumah saya berbau cinnamon dan jahe. Hmmmm. Tapiiiiii... hamil muda membuat saya harus melupakan hal-hal itu. Mencium bau minyak yang sedang menggoreng, uap nasi yang sedang dimasak, mie instan yang sedang direbus, membuat saya ingin muntahhhh. Oh, lupakan dulu tentang oven!

Perubahan kedua. Setelah menikah, let say, saya dan suami pindah ke tempat yang uang sewanya jauh lebih murah tapi ruangannya lebih besar dari tempat sebelumnya (thx God). Agak jauh ke jalan raya memang, tapi kami bertujuan agar bisa menabung lebih banyak uang dan saat tabungan kami sudah cukup banyak, BANG BANG BANG, belilah sebuah rumah mungil! Atau at least dp nya dulu deh. Hehe. Hamil muda, membuat saya agak tidak bisa menabung. Kenapaaaaa? Karena, saya sudah tidak kuat mencium aroma masakan jadi kami dengan borosnya membeli makanan jadi. Ehmm.... makan siang dimana yah kita? Makan malem beli apa yahhhh? Dan di akhir bulan, kami pulang ke rumah Ibu saya (karena disana saya bisa minta dibikinkan makanan apa saja yang saya mau).

Perubahan ketiga. Pemalas! Katanya yang ini bisa dilawan. Ehm... bisa sih, kalo ada kerjaan yang mepet banget deadlinenya, saya masih bisa kerja. Meskipun 99% keinginan hati adalah berguling-guling di kasur sambil baca komik atau nonton tv ;p

Perubahan keempat. Sebelum hamil muda, saya adalah monster pemakan segala. Saya makan apa saja. Kecuali sushi. Setelah hamil muda, saya berubah menjadi mesin pemuntah makanan. Saat morning sicknya agak parah. Saya bisa muntah sehari tiga kali. Dari memuntahkan semua makanan yang sudah saya makan dengan susah payah sampai muntah air. Oh God, kalo udah gitu saya jadi pengen nangisss... anak saya makan apa dongggg.

Perubahan kelima. Dandan. Saya bukan tipe perempuan yang senang menghabiskan waktu berjamjam untuk berdandan rutin setiap hari. Dengan 10 menit di depan cermin, saya sudah melakukan semuanya. Dan selagi hamil muda ini, saya malah jadi semakin malas berdandan. Pergi dengan baju kemarin, tidak memakai bedak, apalagi eye liner, malasss. Bahkan saya bisa saja tidak mandi selama dua atau tiga hari berturut-turut. Hahahaaa. Kata teman saya, "Ami kucel ih". Saya engga bisa protes. Zzzzz. Katanya kalo kaya gitu, anak saya laki-laki. Haha. Entahlah. Punya anak perempuan juga kayanya menyenangkan, tapi laki-laki juga boleh dong. Aminnn ;D

Perubahan keenam. Semakin sentimentil. Saat sedang menginap di rumah Ibu, saya jadi sering sekali memikirkan hal-hal di jaman dulu. Memori-memori saat saya kecil sampai hari-hari saat Bapa saya sakit dan akhirnya pergi menuju keIlahian. Saya jadi sering menangis karena merasa rinduuu dengan semuanya. Masa kecil dan orang-orang yang ada didalamnya.... Ujung-ujungnya, saya cuma bisa mendoakan Bapa saya dan memeluk erat ibu saya. Hiks.

***

Kemarin saya sengaja jalan-jalan keluar setelah seharian dirumah dan seharian mual muntah. Sambil menahan aroma-aroma makanan di sepanjang jalan, saya berfikir: makan siang apa yah? Akhirnya saya memilih untuk makan siang di Solaria. Karena saya ingat disana ada nasi capcay kesukaan saya. Dan tempatnya pun nyaman, cocok untuk mengatur nafas dan menahan mual. Dan strategi saya berhasil, saya makan satu porsi nasi capcay tanpa bakso dan tanpa muntah. Yesss! Lalu berdasarkan saran seorang teman, saya membeli satu kotak susu untuk ibu hamil yang katanya mengandung lebih banyak nutrisi dan vitamin yang bisa mencegah mual. Checked.

***

Hamil muda itu... kalo saya bilang sangat menyenangkan dengan senyum lebar dan mata berbinar-binar, saya berbohong. Lebih tepatnya campur-campur. Kadang-kadang saya pengen nangis karena putus asa ga bisa makan karena mual sangat, kadang-kadang merasa bahagia sangat karena telah dipercaya oleh Tuhan, dan kadang-kadang kesal karena saya masih saja belum bisa bekerja secara intensif. Hehe.

Tapi saya sudah bertekad: saya akan jalani semuanya! Dan berusaha menikmati hari-hari yang unpredictable. Apakah besok akan mual atau tidak.... Apakah besok akan muntah atau tidak.... Hahaha. Tuhan, kasih saya kekuatan yaaaaa.

Kamis, 01 Desember 2011

Ngidam.

Sekarang saya tau gimana rasanya ngidam. Katanya orang ngidam suka pengen yang aneh-aneh dan keinginan yang aneh-aneh itu harus dipenuhi secepat mungkin. Sekarang saya tau alasannya. Hmm.

Hamil. Rasanya: senang dan takut. Ngidam. Rasanya: mual. Makanan aneh-aneh yang dipesan saat ngidam -kalo buat saya- bukan hanya mengikuti keinginan 'jabang bayi' semata, tapi lebih ke mencari moment makanan apa yang bisa masuk ke dalam perut tanpa menimbulkan rasa ingin muntah. Saat ngidam, syarat makanan harus enak itu jadi nomor dua, yang pertama adalah yang penting pilih makanan yang bisa masuk dan tidak bikin mual X_X.

Morning sick. Rumah saya ada di lantai 4. Matahari masuk lebih cepat. Saya lebih suka pagi yang sejuk atau agak mendung dari pada pagi yang cerah. Matahari berlebihan bikin pagi saya makin 'sickness'. Matahari membuat semuanya keliatan: rumah yang berantakan, baju-baju yang menumpuk, dapur kotor yang belum dibersihkan, lantai yang harus di pel, cucian piring di dalam wastafel. Arrrgggh.

Hidung. Ngidam berhubungan dengan hidung. Saat masa ngidam hidung menjadi sangat sensitif. Bau masakan tetangga yang jauh pun tercium. Sensitif sekali. Berani taruhan satu kotak makanan bayi, hidung ngidam hampir setajam hidung anjing pelacak ;D

Air putih panas sangat membantu saya mengatasi mual dan morning sick. Dan satu lagi, saat mual menyerang: katupkan mulut dan sedikit bicara, it's helpfull.

Kata Dr. Oz, trisemester pertama si gejala ngidam ini akan terus melanda. Kesenangan akan hadir di bulan selanjutnya. Ah, can't hardly wait! Berarti itu sekitar beberapa minggu lagi. Hhhhhhh.

Anyway, saya tidak akan menyerah. Kata Ari, nikmati ngidamnya ya, (yeah, rite...).

Sekarang saya lagi pengen makan kentang goreng Mc Donald yang baru digoreng.

Kamis, 24 November 2011

That is yr way and this is my way. Please, appreciate...

someone : Hai, apa kabar?
someone else: Hai, baikkkkk.
someone : Udah menikah?
someone else: Belum [:
someone : Oh, kenappaaa? Buruan deh takut keburu tua....

a few years after...
someone : Hai... udah nikah yah? Udah berapa anaknya?
someone else: Belum ada anak...
someone : Kenapaaaa? Cepetan atuh punya anaakkkk...

another few years...
someone : Ih, lucu banget anaknya. Perempuan yah?
someone else: Iyah
someone : Tambah satu lagi atuhhhhh...
someone else: WTF!!!!

***

Sound familiar ga dengan ceritanya? Iya banget yah? Hahahaaa. Let's see in both side.

Mungkin buat orang yang terbiasa menjadi 'someone', dialog itu udah biasa banget. Dan biasanya mereka adalah orang-orang yang dengan suksesnya menikah di umur yang pas, lalu punya anak di tahun pertama pernikahan, lalu ada anak kedua, ketiga and so on.

As a 'someone else' ini pendapat saya: sebaiknya, sebelum dia memberikan pertanyaan-pertanyaan kepo sebagai 'bentuk kasih sayang dan perhatian', sebaiknya dia kembali mempelajari kembali etika tentang privacy. Pernah ga sih terfikir, setiap orang kan pasti punya pertimbangan dan rencana sendiri, kapan dia menikah, kapan dia punya anak, mau berapa anaknya.... Jadi, mari menghargai keputusan APAPUN yang dibuat oleh setiap individu.

Sayangnya, pertanyaan semacam ini sudah menjadi semacam kebiasaan yang bahkan saking terbiasanya, kayanya udah ga pernah mempertimbangkan perasaan si someone else. Mereka sih ga merasa sensitif ya? Kalo saya sih ditanya-tanya kaya gitu bawaannya sensitif. Bukan karena tidak suka ditanya dan diperhatikan, tapi, CARA bagaimana mereka menanyakan. Merasa menang skor dan so so memberikan influence. Haha. Saya terdengar sangat sarkastis yah? Sedikit, mungkin ;p

Ini real. Terjadi dalam hidup saya. Cita-cita saya adalah mulai mengubah pandangan konvensional seperti itu. At least, buat diri saya sendiri dan saya tidak melakukannya kepada orang lain. Amin.

Hail to ourselves, yeayy!

Minggu, 13 November 2011

Drapery and Elephant.

Dan El mengendap-ngendap di sela-sela setiap lipitan gaun manisnya. Bersembunyi? Atau mencari sesuatu? El menjilati setiap drapery, menikmati rasa manis dari gula biang yang agak terasa anyir.

El menyelam lalu naik lalu kembali tenggelam. Masih diantara lipatan drapery. Dia tampak senang. Terlihat jauh lebih sehat dan lebih muda sepuluh tahun gajah.

Drapery itu seperti rolling coaster. Berputar-putar membingungkan tapi bersensasi luar biasa. Serasa kupu-kupu beterbangan di dalam perut. Itu kata El. Kadang-kadang dia memang senang meracau dan mengarang-ngarang kata. Matanya berbinar-binar. Minta lollypop, Mama!

Bersama seekor ostrich berwarna pink keunguan, El berlari di lipatan drapery. sambil berlarian, ostrich bertelur dan telurnya menggelinding ke segala arah. Satu telur terijak oleh El dan langsung menetas menjadi sebuah boneka Rusia. I love matrioskha! Teriak El. Kali lain dia menginjak telur, yang keluar dari telurnya adalah sebuah tiket liburan ke Hawaii. Aku ingin ke Hawaii untuk menari hula-hula dan memakai lei! Teriak El sambil sedikit terjerembab di lipatan drapery terakhir.

Mama mengangkat El dengan lemah lembut. Memberinya lollypop dengan lingkaran-lingkaran penuh warna yang menghipnotis. Ayo sayang, sekarang sudah waktunya tidur.

El melambai pada ostrich. Ostrich sekarang berlari sendirian. Diantara drapery dan telur-telur. Rasanya seperti ini: Silky and Tasty.

Senin, 07 November 2011

Pepper and Clay.

Pepper and Clay adalah kisah petualangan. Tidak seseru dan seliar Bonny and Clyde. Lebih mendekati cerita kuno tentang Cigar and Cherry.

Hello people, how are you today?
Udara masih dingin. Kaki dan tangan masih keriput. Bibir pun masih pecah belah.

***

Tadi siang, aku mengkhayal tentang balada buruh pabrik. Kulit kering kehitaman, rambut merah dan berbelah, baju berbahan polyester murahan, tas tangan kualitas kw 35rb, sepatu plastik dan sudah kusam. Tapi mereka tetap ceria dan tertawa. Bergosip tentang laki-laki, bercanda tentang kemaluan suami sampai mau masak apa nanti malam.

***

Hari ini aku memakai magenta dan mustard. Dua warna yang membuatku merasa hidup. Magenta adalah warna braku. Mustard adalah warna celana dalamku. Mereka sekarang terasa 'hidup'! Magenta dan mustard itu seperti Pepper and Clay. Sama-sama terdengar kuno.

Kami tidak ingin hidup yang aneh-aneh. Tanpa menambahkan bumbu keanehan lainnya, hidup kami sudah terasa cukup aneh. Kami suka kuno. Kuno dan aman. Terdengar seperti sebuah kedamaian, bukan?

Kami sedang duduk menikmati dua gelas ginger tea. Masih mengepul dan aroma jahenya kuat. Aroma kehangatan. Kami hanya duduk-duduk saja. Memperhatikan tupai yang sedang mengeruk biji kenari di bawah pohon pinus.

***

Hari ini seseorang membelikanku sebuah sepatu baru. Flat shoes merah dengan pita polkadot hitam putih.

Sama sekali bukan magenta and mustard, jadi kubuang saja. Ciao!
"Recipe for today: add a bit of shine, put some fairy dust, and bring a lot of happiness. Happy days, people."

IDLE.DREAM


"If 1000 birds may grant one wish, then I'll make thousands."


Heyho.
This is a little story about my (last) oct.

An art exhibition!

Mba Herra sebagai kurator pameran La Composition Seduisante-Edwin's Gallery Jakarta, mengajak saya untuk ikut berpameran. Huaw, it's an honour. Pameran bersama seniman-seniman besar.... Tsk tsk.

So, this is it. From a fabrics-based art exhibition, this is my artworks: IDLE.DREAM






IDLE.DREAM adalah hope, urban dream, myth, dan folklore. Sebuah persepsi pribadi tentang hidup dan impian.

Ps: Circle and triangle remind me to Bapa. He was really like those shapes. Smile.

Minggu, 30 Oktober 2011

Blowing Ass.

Pantatmu sekarang besar.
Sialnya, perutmu juga.
Bukan karena sedang hamil, tapi karena bagian perut dan pantat yang kurang diolahragakan.

***

Curvy body is the new it body.
Really?

***

Tapi,
Dengan pantat dan perut yang besar, aku masih bisa menari tap dan bergumam riang.

***

Tap Tap Tap
Clap Clap Clap
Humming.

Kamis, 20 Oktober 2011

OH. ANGIN. OH

Here I am.
At twenty feet high.
Wind whistling.
A very hard whistle.

***

Di sini dingin. Hari terdingin di bulan September. Angin kencang berhasil menerobos lewat lubang-lubang yang sebetulnya tidak dirancang sebagai lubang udara. Retakan. Di dinding dan di langit-langit. Satu-satunya kehangatan yang berhasil kudapatkan di sini adalah secangkir teh panas dan semangkuk kecil mie rebus yang mie nya dimasak terlalu lama. Harus dihirup dan dimakan cepat-cepat. Angin akan segera mencuri kehangatannya. Lihat saja. Dalam hitungan sepuluh. Sepuluh… sembilan… delapan… tujuh… enam… lima… empat… tiga… dua… satu. Tidak ada lagi secangkir teh dan semangkuk mie yang panas. Betul kan? I told you. Dan, karena aku harus membuktikan pada kalian, sekarang aku tidak lagi punya kehangatan di sini. Huh. Bisakan waktu kembali lagi ke sepuluh detik terakhir? Please, God?

Ups, Tuhan. Aku hampir saja lupa. Masih ada satu kehangatan. Ya, tentu saja kehangatanMu akan selalu ada. Maksudku, aku masih punya sehelai selimut. Cukup hangat dan nyaman. Ehem, baunya tidak termasuk perhitungan. Aku sudah tidak mengunjungi laundry sejak… coba kuingat… sekitar enam atau delapan bulan….

Sambil mendengar siulan angin dan menyibak gorden yang menari-nari, aku duduk di sebuah celah di dekat jendela. Selimut membungkus badanku. Mie dingin dan teh dingin (diucapkan dengan sedikit kesal) berada di pangkuanku. Kuhirup bergantian. Mataku memandang keluar jendela.

Di ketinggian dua puluh kaki. Aku memikirkan pikiran ini. Apa rasanya meloncat keluar? Apakah angin akan menangkapku? Ehm, I’m not sure. Aku tak cukup dekat berteman dengannya. Mungkin aku bisa mengepakkan tanganku. Ohhh atau atau… aku punya ide cemerlang! Selimut ini, mungkin bisa jadi sejenis parasut yang bisa membawaku terbang beberapa kilometer sebelum menginjak bumi. Yaa yaaa… pasti kau tidak pernah berfikir aku bisa sejenius ini bukan? Haha. Aku meracau. Andai aku punya Kristal yang bisa membuatku terbang ke Laputa.

***

Waktu bersiul.

***

Dapur mungilku berbau coklat dan kayu manis. Aku sedang memanggang beberapa biskuit. Resep sendiri.

***

Angin masih bersiul. Semakin keras. Namun kali ini, aku punya kehangatan lain. Aku duduk di celah jendela. Masih dengan selimutku. Sekarang dia berbau lavender. Dipangkuanku: biskuit buatan rumah yang baru keluar dari oven dan secangkir BESAR coklat panas.

***

Laputa, tunggu aku.

Kamis, 08 September 2011

Thanks, Kinar.

Remember Kinar? The Birdy girl and my sweetest niece also. She draw this one for me, as a gift for my birthday. Yippieee. Thanks Kinarrr... ;D

Rabu, 07 September 2011

Selasa, 06 September 2011

"Potongan rambut yang PAS itu seperti well tailored pants yang PAS dan enak dipake."

amimosa pudica

Minggu, 28 Agustus 2011

Hari-hari Sibuk.

ABCDE ABCDE ABCDE ABCDE... F!

Tik Tak Tik Tuk Tik Tak Tik Tuk.

Sibuk sibuk sibuk.
Sibuk mengamati orang.
Sibuk membandingkan.
Sibuk menyumpah.
Sibuk mengibuli diri sendiri.
Aihhh.

Every books has their own story.
Every lights has their own colors.
You are RARE and LUCKY.
So let say this: ALHAMDULLILAH.

Jumat, 26 Agustus 2011


“If you can allow yourself to breathe into the depth, wonder, beauty, craziness, and strife – everything that represents the fullness of your life – you can live fearlessly. Because you come to realize that if you just keep breathing, you cannot be conquered.”

- Oprah

Cooks Yr Life.

"It's ok to negative thinking."

Salah seorang psikolog pernah mengatakannya. Menurut dia, terus menerus berpikiran positif malah tidak baik untuk perkembangan individu. Tidak ada keseimbangan.

Saya pikir, mungkin ada benarnya juga. Hidup ini perlu yin dan yang, perlu sisi baik dan sisi buruk. Agar seimbang.

Berapa kadarnya agar tetap seimbang? Berapa banyak bad side yang harus dibutuhkan? Ini sama saja dengan menakar garam dan gula di dalam sayur bening. Terlalu banyak gula atau garam akan merusak rasanya. Saya adalah chef nya, saya yang bisa mementori diri saya sendiri, ingin seberapa asin dan seberapa manis hidup saya.

Secara rasional, 'pikiran buruk' bisa membuat 'tetap waspada'. Hey dude, dunia ini tidak selalu sepolos yang kau pikirkan. Tidak setiap orang berpikiran baik dan positif sepertimu. Seringkali suasana hati memburuk dan BANG! orang terbaik sekalipun bisa mengeluarkan sumpah serapah. Apalagi orang-orang 'yang tidak baik'.

Tapi tidak dipungkiri, berpikiran positif lebih menyehatkan. Ada kekuatan sugesti yang sangat besar didalamnya.

Well, kembali ke konsep si sayur bening, you are yr own chef. Tentukan sendiri rasa sayur beningmu. Mau manis? Atau asin? Atau ada rasa 'pas'mu sendiri? Let's cooks our life.

Jumat, 19 Agustus 2011

Idle. Dream

" If a thousand birds may grant one wish, then I'll make thousands"


-Ami Juandi Husin-

Ann, Sang Supermodel.

Aku Ann dan badanku sekurus lidi. Aku serius! Pinggangku saja lingkarnya hanya selebar lingkaran dua telapak tangan orang dewasa. Seolah-olah aku memakai korset ketat disekeliling badan. Padahal tidak sama sekali. Aku juga bukan gadis penderita anoreksia. Tanpa harus bersusahpayah mengeluarkan makanan-makanan dari perutku, aku sudah sekurus dan sebengkung model-model anoreksia.

Aku itik buruk rupa. Mataku besar tapi tidak indah. Mulutku menganga dan gigiku besar-besar. Aku tinggi dan kurus, tapi sikapku sangat canggung. Tak sedetikpun dalam hidupku aku merasa cantik atau menarik. Aku si itik buruk rupa. Tak ada yang mau berteman denganku.

***

Ann sekarang adalah supermodel internasional. Gestur badannya yang unik dan bentuk wajahnya yang langka menjadi incaran para fotografer untuk bisa mengabadikan kemilaunya. Para fashion designer saling berebut, mereka ingin Ann yang menjadi model yang memakai baju-baju rancangan mereka. Iklan berhamburan, setiap perusahaan ingin Ann menjadi brand ambassador untuk setiap campaign mereka. Di depan kamera, Ann menjelma menjadi orang lain, itik buruk rupa yang unik dan langka tapi bercahaya. Rambut emas Ann berkibar dan beriak indah.

***

"Aku Ann, aku seorang model", bisik Ann dari balik tirai lace dikamarnya.

"You Are A Bad Man, Mr. Gum!"

Lagi-lagi saya tertarik dengan COVERnya. Saya tertarik dengan tarikan garis dan illustrasi David Tazzyman. Di cover buku ini tertulis: "Perhatian! Buku ini tidak cocok untuk orang yang tidak suka tertawa!", begitu katanya. Saya suka tertawa. Jadi saya pikir buku ini akan cocok dengan saya.

I love David Tazzyman's drawings. My kinda lines and shapes. Tapi, isi bukunya... well, ini buku ter'psychedelic' yang pernah saya baca. Lebih psychedelic dari film kartun Sponge Bob. Tapi jenis psychedelic yang menurut saya KURANG menarik. Bahasa dan alur ceritanya dapat dideskripsikan dalam satu kata: ALOT. Membaca buku Mr. Gum nya Andy Stanton ini seperti saat saya menonton film Superstar-Bruce McCulloch atau All My Friend Are Funeral Singers, sama-sama alot. Saya JAUH lebih suka baca Abarat, psychedelic yang bikin nagih.

Meskipun sedikit kecewa -dengan banyaknya kalimat-kalimat aneh yang mungkin ditujukan sebagai komedi, saya tidak merasa terhibur atau ingin tertawa- saya mungkin akan membeli satu lagi novel serial Mr. Gum ini. Satu, just re check, apakah memang di setiap novelnya seALOT "You Are A Bad Man, Mr. Gum!" atau mungkin saja sekarang saya sedang sial. Dan alasan lainnya, saya jatuh cinta dengan illustrasinya.

Saya tidak menyarankan untuk membeli buku ini. Haha.

"Mr. Gum, chew yrself!"

Senin, 15 Agustus 2011

Belajar menulis.


Saya diminta menulis profil singkat. Untuk sebuah pameran. Ah, ini adalah pekerjaan BERAT. Menulis tentang diri sendiri. Saya sudah mencobanya, doakan saya yah!

***

Profil Singkat.
Laksmi Rahayu Husin, tapi lebih sering dipanggil Ami Juandi Husin. Padahal saya suka juga kalau dipanggil Laksmi, tapi Ami juga tak apa. Saya lahir di Bandung, 31 tahun yang lalu, senang menulis, berkarya seni, berjalan kaki, dan selalu penasaran dengan apa isi hidup. Banyak yang bilang, karya saya identik dengan bentuk burung-burungan. Memang, saya senang dengan burung. Burung menurut saya adalah kehidupan, bukan cuma kebebasan. Tapi entahlah dengan di masa yang akan datang, mungkin burung akan saya ganti dengan binatang lain.
Saya berhasil lulus dari STSI Bandung jurusan Desain Panggung dengan karya penataan The Room: When The Story Tells. Meskipun berbackground pendidikan desain panggung, saya malah lebih sering mengerjakan project dan karya di bidang fashion. Kegiatan utama saya sekarang adalah belajar menjadi ibu rumah tangga yang baik, belajar menjadi seniman yang baik dan belajar menjadi manusia yang baik.

***

Cheesy yah? Hahaaa... Biarlah.
Selamat hari Selasa yah teman-teman. Selamat berpuasa.

Jumat, 29 Juli 2011

My new morning.

Sudah hampir setahun, sejak saya meninggalkan ruangan kecil berukuran 3x2,5 m yang telah setia menemani hidup saya selama hampir lima-enam tahun. Kamar kos-kosan sempit, yang penuh barang (#sangat), tanpa ventilasi memadai, tapi hangat dan inspiratif. Kau pasti tidak bisa membayangkan, di dalam tempat sekecil itu, saya bisa menghabiskan berjamjam berkutat dengan... apapun yang ada didalamnya. Termasuk pacar! Hahaaa... ;p

***

Pagi ini saya terbangun di rumah baru saya. Yes, ruangannya agak sedikit lebih lega untuk ditinggali berdua. Fyi, salah satu nazar saya adalah, saya akan meninggalkan kamar kos yang sempit dan inspiratif itu kalau saya menikah. And here I am now. Married, get a little bit fat-curvy body, actually... #ehem, and this is my 6x4 m's new place. Haha... kami berdua belum cukup kaya buat beli rumah 'beneran' atau apartemen mewah, kawan. Tapi, demi Tuhan, this is a big movement in my life. Thanks, God.

***

My new life as a housewife. Cleaning the house is one of routine works. Saya nyaman dengan berantakan, tapi saya tidak nyaman dengan kotoran. And you know what, I'm cooking now! Haha. There's would be my very first Sapo Tahu, my very first Sayur Asem, Sayur Kacang, and many dishes. Semua orang yang saya kenal tidak ada yang percaya. Kalaupun ada, mereka tidak percaya saya bisa masak masakan yang enak. Well, whatever. Yang penting saya dan suami saya setuju kalau masakan saya enak. Tapi memang enak ko... hehe.

I hate ironing! Tapi sialnya, dengan menyetrika, baju-baju yang baru dicuci akan jadi lebih wangi. Dan baju yang wangi adalah reward buat susah payahnya saya mencuci dan menyetrika. Jadi, yes, saya akhirnya menyetrika... T_T.

***

I do still artworking, writing, and walking.
And we still singing while hugging just like Inara and Greg.

***

Dan pagi ini, saat Ari pergi untuk mengajar dengan memakai kemeja tartan saya, saya membereskan rumah ditemani SantaMonica.

Silent society, good morning.

double.trouble

Kamis, 21 Juli 2011

"Believe nothing.
No matter where you read it or who said it, even if I have said it.
Unless it agrees with your own reason and your own common sense."

~Buddha.

A Death Named Danjuro.

Danjuro, si pemilik toko pelayanan kematian. Dia menurunkan rolling door di bulan untuk seorang nenek yang susah mati karena cahaya bulan yang terlalu terang.

Danjuro beryukata, bercelana dalam hitam, berstoking jaring.

Mau pilih mati cara apa? Tanya Danjuro. Kalau kau punya uang banyak, kau bisa memilih cara kematianmu. Mati bernyanyi, mati gantung diri, mati tersedak, mati sambil onani? Tanya saja, mati apa yang belum terjual habis.

Kematian seperti kartu yang dibuka, disusun, dan dibawa pergi. Kematian adalah seni.

Danjuro menari can can. Aku mau mati cara Danjuro.

Sabtu, 25 Juni 2011

Pecinta Kata.

Namaku berada tepat di deret bawah namanya. Seperti urutan B setelah A, atau J setelah I.

Kami berdua merangkai kata. Membuat rangkaian puzzle menjadi satu. Menyusun kotak-kotak di atas papan scrabble. Menjadikan huruf bersambung menjadi kata dan rangkaian kata-kata. Kadangkala kami seperti penderita disleksia, lalu menciptakan kata baru. Bahkan kami pun pandai membuat rangkaian anagram.

Orang bilang, kami mirip. Muka dan gestur, sepertinya. Padahal kami berasal dari belahan daging dan tetesan darah yang berbeda. Kami suka vintage, ecletic, musik yang sama, warna yang sama, dan menderita jenis keanehan yang sama. Kami saling mencintai gaya kami satu sama lain.

Kami adalah pencinta kata-kata. Membuat kata terdengar lebih bermakna dan indah untuk diucapkan. Kami cinta kata. Kadang-kadang kami mencuri kata-kata untuk memolesnya kembali menjadi kata yang lain. Bermain-mainlah. Seperti kami. Sangat menyenangkan. Karena dunia kata-kata itu tidak terbatas dan abstrak. Kita bisa membuat apapun dan melakukan apapun. Hal paling ajaib sekalipun.

Membuat kata, membuat kami merasa nyaman dan damai. Seperti hidup di desa Heidy dan menghirup teh hangat di sore hari.

Ucapkan selamat datang kepada kami. Jangan lupa, berdasarkan urutan: seperti B setelah A, atau J setelah I.

Minggu, 12 Juni 2011

CoffeeMoment.



PERTJA. PERCA.

Kami menonton teater tadi malam. Mengobati kerinduan. Sudah lama kami tidak nonton teater. Judulnya: PERTJA. Teaternya pak Benny, Benny Johanes, Benjon. Saya juga rindu kuliahnya pak Benny. Jadi saat ada berita Benjon bikin pertunjukan, saya langsung menyingkirkan jadwal yang lain.

Tiket habis. Tapi seorang sahabat memberikan kami tiket gratis. Yesssss. Selain itu kami dapat tempat terbaik, karena kami masuk 'lewat pintu samping', jadi kami masuk sebelum pintu masuk officially open for public. Lalalalaa...

Bukan teaternya Benjon kalau tidak kaya dengan simbol dan metafora. Pasti ada makna kenapa gunting tanaman itu dicucukkan terbalik di atas pagar tanaman. Tirai transparan yang dipasang untuk membatasi ruang antara sudut pandang penonton dengan ruang tamu keluarga Pupu, saya menangkapnya sebagai selubung misteri dalam keluarga ini. Lalu, pasti Benjon juga punya alasan kenapa dia selalu mengerutkan pantat dan menempelkan kedua pahanya saat berjalan. Oh, mungkin karena malam ini dia berperan menjadi seorang wanita yang terperangkap dalam tubuh laki-laki. Juga pohon tomat, lagunya Sarah Mclachan, lingerie merah, gambar kepala kelinci di kaos Pupu... Simbol dan metafor menari-nari semalam.

Pertja, menawan. Bukan (cuma) karena acting kebanci-banciannya Benjon. Tapi setiap karakternya memiliki peran penting dan semuanya berperan dengan (lagi-lagi): menawan. Keluguan Selasih, kegagahan kakak perempuan, Ryan si flamboyan (karakter menawan yang sedikit 'agak basi' karena sangat identik dengan Ryan Jombang), Brojo dan kudanya yang selalu berdengus.

Dan saya suka mengamati dan mengumpulkan perca-perca yang tersebar di dalam setiap alurnya.

***

Dibandingkan pertunjukan Benjon sebelumnya yang saya tonton, Shakespheare Carnivora, Pertja, saya pikir lebih lite dan lebih padat dan lebih efektif. Terbukti, selama pertunjukan, saya tidak tertidur. Hahaaa.

Malam tadi, kami berhutang dua kursi pada teater. Kami pulang dengan hati riang.


Selasa, 17 Mei 2011

Keiko Si Bajak Laut Penidur.

Keiko masih terombang-ambing di atas stasiun radio miliknya. Sebuah kapal kecil yang hanya memuat lima orang saja. Ada Odin, si kapten pemabuk. Keila, koki cantik. Baba, teknisi kapal dan pembuat coklat panas terhebat. Barnabah, seorang hippie yang suka ikut siaran di tengah malam. Dan Lily, putri yang baru saja tenggelam dan diselamatkan oleh Keiko, dia masih meringkuk ketakutan di sudut kamar. Dia pikir semua kapal yang berlayar adalah kapal bajak laut.

Keiko memutar piringan hitam yang ditemukan di kolong tempat tidur, petinya sudah lecet dan covernya sudah buluk. Lagu-lagu tidak dikenal. Terdengar seperti irama psychedelic yang sudah lama tidak terdengar. SUKA! Piringan hitam noname diputar berulang-ulang malam itu.

Lily, mendengar irama noname. Dia sedikit menggeliat. Odin mengkerutkan kening: “Keila… ambilkan lagi bir untukku, jangan lupa pakai bikinimu ya, manis.”

Baba dan Barnabah berdansa sambil memenuhi perut mereka dengan coklat panas lezat.

Dan Keiko, dia tertidur. Ditumpukan peti berbau aneh, diantara musik noname yang misterius.

Minggu, 08 Mei 2011

Selamat Pagi, Gula-Gula.

Atau: Morning, Sugar!

Pagi ini memulai hidup dengan kumpulan warna-warna fuchia yang berbulu. Berbau permen kapas rasa melon dan strawberry. Saya tidak mengada-ngada.

Gula-gula itu enak. Apalagi kalo sudah tumpah di lantai. Enak untuk dijilat. Semut mulai ikut berbicara. Sssssttttttt!

Well, selamat pagi, sugar!
Mari memetik hari sambil menari bersama kata.

Sabtu, 30 April 2011

A Girl Named Lunar and A Boy Named Ahmed.

Lunar tinggal di bulan dan Ahmed tinggal di bawah tanah. Lunar terbang bersama bintang, menari bersama kunang-kunang. Ahmed merayap bersama cacing tanah, dan menjilati tai kucing yang terkubur di sela-sela akar.

Yes, they are children of the world.

Kamis, 07 April 2011

Amar si Beringin.

Temanku namanya Amar.
Sudah lama kami tidak bertemu.

Suatu hari Amar kirim pesan.
"Hai Ami, masih ingat saya? Si Beringin"

Haha. Aku tertawa.
Tentu saja kuingat.

Amar,
Rambutnya gemuk kaya daun beringin.
Dia meniup seruling dan berjalan di air.

Amar si Beringin.

Bidadari Berbau Pinus.

Itu aku.

Atau,
Itu (yang) aku (ingin).

Untuk menjadi bidadari?
Atau,
Untuk berbau pinus?

Aku ingin jadi bidadari.
Dan,
Aku juga ingin berbau pinus.

Sekarang, aku adalah bidadari berbau coklat.
Coklat panas dengan bubuk cabe didalamnya.

Aku adalah seorang pirate!

Sabtu, 05 Maret 2011

ENTROK.

Menemani suami mengajar seharian ini, saya sengaja berbekal [salah satu] buku yang sudah lama saya beli tapi belum sempat saya baca. Akhir-akhir ini saya memang sering melewatkan me & book time. Maklum, sepertinya saya adalah unemployer yang cukup sibuk. Hehe. Anyway, buku yang saya bekal adalah buku yang covernya bagus --dalam kasus ini, saya membeli buku dengan cara menjudged covernya ;p- love the paper, the design, also the color. ENTROK, itu judulnya.

Saya termasuk orang yang jarang membeli novel yang penulisnya orang Indonesia. Cuma ada beberapa yang saya koleksi. Nah, gara-gara judged by cover inilah akhirnya saya membeli Entrok, penulisnya: Okky Madasari. Sepertinya saya tidak menyesal.

***

Hujan. Dingin. Saya membaca Entrok di sebuah ruangan tempat suami saya mengajar vokal untuk paduan suara para gadis-gadis kota dodol.

Dari awal, rangkaian kalimat Entrok sudah membuat saya terpikat. Alur mundur yang dibuat Okky Madasari membuat penasaran untuk terus membaca isinya.

Entrok adalah beha, bra. Awalnya memang menceritakan bagaimana seorang gadis berjuang menjadi kuli pikul di pasar agar dia bisa membeli beha yang saat itu dianggap barang mahal. Dia sudah merasa payudaranya mringkili*, kalo berlari pasti terasa kewer-kewer*. Dari mencari sekeping demi sekeping rupiah, Marni berhasil membeli entrok bahkan lama-lama dia menjadi pengusaha sukses.

Urusan beha sudah beres, ceritanya, Marni sudah mampu membeli beha yang semahal apapun. Hidup Marni yang sudah enak kini tidak hanya bersoal seputar entrok, setelahnya, Okky menuliskan suasana jaman orde baru. Dimana petugas dengan gampangnya memeras rakyat atas nama kebijakan pemerintah, seenaknya menculik orang, membunuh orang-orang yang katanya parasit lalu menyimpan mayatnya di tempat umum, menembaki orang-orang yang sedang pengajian, lalu memaksa rakyat untuk mencoblos partai beringin di saat pemilu. Huru-hara politik, rasa benci terhadap petugas-petugas, kesedihan membaca kisah tukang becak yang diculik, membuat saya merasa tenggelam didalamnya.

Biasanya saya tidak begitu suka dengan novel-novel berbau politik. Tapi membaca Entrok, semuanya terasa memikat! Kesederhanaan yang cantik. Selain covernya, saya suka alurnya. Bab demi bab, antara Marni dan Rahayu.

Saya baru saja menyelesaikan lembar ke 175, saat suami saya mengajak pulang. Masih tersisa sekitar 110 halaman. Perasaan saya saat itu masih berada di dalam Entrok. Setidaknya itu yang saya rasakan. Karena, tepat saat hujan sudah mulai reda, saya keluar ruangan, saya melihat rombongan berbaju putih --ibu ibu pengajian-- turun dari bis, lalu polisi mengamankan sekitarnya, dan seorang tukang becak bergeser karena becaknya menghalangi bis. GOD! Saya seperti merasa melihat Entrok halaman 150-175 secara nyata! Tiba-tiba saya benci sama pak polisi yang sedang ada di depan mata saya.

***

Masih ada 110 halaman lagi yang menunggu untuk saya lahap. Bersiap, kembali mencemplungkan diri ke dalam dunia ENTROK.

Kalian harus baca!

Sabtu, 29 Januari 2011

Happiness and c'COrD.

My husband's band, as we know as c'COrD, just doin another performance at Envy club last nite. Crowdnya para fans Radiohead. Feels like home. Hehe. Acara ini memang salah satu rangkaian event yang dibuat oleh fansclubnya Radiohead di Indonesia sebagai salah satu 'paksaan' buat promotor berdompet tebal untuk mendatangkan Radiohead ke Indonesia.

An awesome performance from c'COrD. Tapi saya udah ada feeling mereka bakal maen bagus saat dateng ke dua kali latihan studio c'COrD. But the fact is ternyata tidak seindah yang dibayangkan. Setelah 4 band yang maen, aura fullband di Envy udah dapet banget, tiba-tiba c'COrD masuk dengan format semi akustik, susah banget dapetin simpati penonton, pada awalnya. Lagu pertama, Faraway, harus bekerja keras mendapatkan eksistensinya. Penonton masih pada jetlag sama penampilan Ansaphone kali ya. Di lagu kedua, Bright Light, c'COrD udah mulai memperlihatkan eksistensinya. Hajar lagi sama Happiness and then Idiotique! Idiotique ala c'COrD. No one expect kalo si Idiotique dibawakan akustik dengan alat-alat ajaib. Semua langsung sing a long! Saya juga! Wahaha. Feels like homeeee. Belum cukup disana, next surprise is Ari, the vocalist, bawain The Bends, solo. Cuma berdua dengan gitarnya, dia nyanyikan The Bends. Dan penonton tambah semangat nyanyi. Envy langsung bergemuruh, semua orang nyanyikan The Bends. The last song is TRAPPED! Dari mulai lagu ketiga, penonton yang ribut-ribut arisan di belakang udah mulai diem, dan pas TRAPPED, semua membeku.

Well, semalam adalah a very nice performance, a hypnotized performance from c'COrD. Sampai Jar Mey pun tidak tahan untuk tidak naik ke panggung dan mengecup Ari di akhir TRAPPED. Oh Jar, you stole it from meeee! Arggghhhh.

Mimpi indah tadi malam. Tidur nyenyak. Semoga c'COrD semakin banyak tawaran manggungnya, semakin bagus karyanya, semakin rajin latihannya. Amin!

Trima kasih buat semua yang sudah dukung kita. Love you all.



Sabtu, 22 Januari 2011

if i were a man with mustache.

If I were a man with mustache,
saya tidak akan mencukur kumis saya sampai habis.
Kumis yang nanggung itu seksi.

If I were a man with mustache,
saya tidak akan pernah mewarnainya menjadi warna apapun.
Saat tubuh menua, maka kumis akan memutih dengan sendirinya.

If I were a man with mustache,
saya tidak akan terlalu sering mendekatkan kumis saya di wajah kekasih.
Karena rasanya lebih dari geli, sakit menusuk-nusuk.

If I were a man with mustache,
saya tidak akan menyisirinya setiap hari.
Kumis yang rapi adalah cermin kepribadian.
Dan saya memang tidak terlalu suka sama yang terlalu rapi-rapi.

If I were a man with mustache,
saya pasti mirip banget sama Bapak saya.

If I were a man with mustache,
unfortunately, I'm not.

Kamis, 20 Januari 2011

me: a sweetest baby in a cherry basket with almond and vanilla scent.

Yep. That’s me. Pasti kalian sulit mempercayainya bukan? Aku sudah 20 tahun berjalan dengan kaki telanjang, kuku kotor, dan hidung beringus. Bajuku tinggal sehelai benang yang sudah tipis dan bau. Tidurku di atas ranjang kayu yang lembab. Di bawah jembatan bersama para banci-banci ibu kota yang bentuk hidungnya melawan gravitasi bumi dan semakin hari semakin bertambah besar saja. Tapi mereka baik. Sangat baik. Mereka suka membiarkan aku menghisap air susunya sehingga aku tidak merasa kelaparan. Rasanya sama sekali tidak enak. Anyir sangat dan bau tengik. Tapi jika kalian hidup di dalam keranjang buah ceri, kalian tidak punya banyak pilihan.

Aku suka berbohong. Kalian pasti sudah tahu itu. Aku suka pura-pura menjadi seorang putri raja yang telah diculik seekor naga. Dari badanku tercium wangi hangatnya almond dan manisnya vanilla, karena itu naga mencuriku, mereka suka dengan yang manis-manis. Padahal saat ini, seluruh anggota kerajaan sedang mencari-cariku. Uh oh. Aku seorang putri raja. Cantik. Indah. Harum. Pembohong besar.

***

Badanku bau. Bajuku penuh kutu. Dan aku belum makan selama seminggu. Banci-banci itu marah padaku. Seminggu yang lalu, mereka menyusuiku dan aku gigit tepat di puting susu. Mereka langsung melemparku. Aku tertawa-tawa sambil teriak: susu...susu…susu. Sejak saat itu, mereka menjauh dariku. No more free susu.

***

Sepertinya hari ini aku mati. Karena aku merasa aku terbang. Terasa ringan. Badanku juga berbau almond dan vanilla. Aku tidak lagi bohong. Sekarang aku benar-benar telah menjadi bayi yang paling manis di dalam keranjang ceri.


ami

Dan Dia Pun Memotong Rambutku Sambil Tersenyum.

Kress kresss kresss.
Kriiisss kros kresss kresss.

Potong sana potong sini.
Atas atas bawah bawah.
Pinggir kanan pinggir kiri,
Kresss kresss.

Saya berasa menjadi seorang peserta America's Next Top Model yang sedang di make over oleh Tyra Banks. Haha. Lebay, kata adik saya mah. Pendek banget. Rambut terpendek dalam sejarah hidup seorang Laksmi Rahayu Husin. Hwaaawwww.

Saat masih jetlag, saya langsung telf suami: "Beb, Ami potong rambut pendek sangat. Hiks."

Setelah dia liat rambut saya, dia langsung berkata: "Besok, Ai potong rambut juga deh, dipendekin banget. Jadi bisa nemenin Ami".

Oh, DAMN! Itu adalah kata-kata cinta termanis yang pernah saya dengar!

*winkwink*


Aku Adalah Lautan.

Aku adalah lautan. Aku adalah bintang utara. Aku adalah plankton. Aku adalah ferriswhell. Aku adalah titik hitam. Aku adalah fireworks. Aku adalah Neptunus. Aku adalah apapun yang kumau. Tapi, apapun aku, aku tetaplah lautan. Aku adalah lautan penjaga banyak hati.

Aku adalah lautan yang luas. Tadinya aku hanya sebesar rawa-rawa. Tapi hati yang kujaga semakin membanyak, jadilah luasnya bertambah bertambah bertambah.

Aku adalah lautan. Tak banyak yang tahu, lautan pun punya hati. Kadang terikat erat di karang terjal. Sering pula tak terjaga dan mengambang. Tapi lautan adalah lautan. (Seharusnya) semakin banyak hati yang harus dia jaga, maka (seharusnya) semakin luas dan dalam isinya.

Aku adalah lautan yang suka makan jelly dan donat.

Minggu, 16 Januari 2011

Toko Kebutuhan 'Serba Ada'

Ku baru saja pulang berbelanja di sebuah toko aneh yang ada di pojok jalan. Toko yang bisa tiba-tiba hilang dan muncul kembali yang terjepit diantara dua bangunan besar kesukaanku. Mall of Life -yang wanginya seperti The Plaza di malam hari- dan Sweats From Heaven Corner -tempat para laki-laki berotot tapi tidak berbadan terlalu besar berkeringat sambil membagikan balon udara dan loli pop.

Toko Kebutuhan 'Serba Ada'. Tokonya kuno, tapi ah, aku suka sama yang kuno-kuno. Kata orang, kalo kita berbelanja di tempat yang kuno-kuno, kita bisa bawa sekalian sama hantu-hantunya. Hiiyyy. Toko ini, isinya juga sangat lengkap. Apa yang kau cari, pasti akan bisa kau temukan di sini. Apapun.

Aku suka jam tua yang menggantung di langit-langit. Aku suka deretan pot bunga di pinggir jendela. Aku suka topi-topi lucu yang dijahit tangan. Aku suka karpet tebalnya. Aku suka sofa ungu berkancing perak. Aku suka chandelier lamp dan lampion yang bergantungan di dinding.

Dan tebak, apa yang aku beli di Toko Kebutuhan 'Serba Ada'? Sekantung penuh PELUKAN dan sebotol besar CIUMAN KASIH SAYANG. Lengkap, bukan? Benda-benda seperti itu tidak akan bisa kutemukan di toko manapun.

Cheers.

Rabu, 12 Januari 2011

Kinar's 6th Birthday.

ULANG TAHUN KINAR!

Project yang bikin Ambu dan tante Ami berkarya terus tiap hari. Hehe. Kinar is my niece. The sweet one. Ulang tahun Kinar sebetulnya sudah dari bulan Desember lalu, tapi karena sekolah masih libur, jadinya baru hari ini deh dirayakan di sekolah. Buat project ini, Kinar bikin gambar sendiri. Nah gambarnya ini jadi bahan mentahan buat desain invitation card sama gooddie bagsnya. Project ini penuh tawa deh gara-gara celotehan-celotehan Kinar.

***

Saya: Kinar, Tante Ami pinjem buku gambarnya ya nanti dikembaliin.
(saat itu saya mau menscan gambar Kinar buat didesain ulang).

Kinar: Tante Ami pengen gambar Kinar ya? Sini Kinar ajarin.
(-__-, kayanya Kinar ga rela deh kalo buku gambarnya kupinjam. Malah mau ngajarin bikin gambar yang sama. Haha. Rupanya Kinar berjiwa keguruan. Hehe).

***

Plan A adalah pertunjukan boneka, tapi karena kita gagal menghubungi contact personnya, so we running to Plan B: A PANTOMIME! Kebetulan temen saya di STSI adalah seorang mime. Tapi karena Kinar belum pernah liat pertunjukan pantomim, jadi kita kasih referensi dulu. Nonton di You Tube sama liat foto-foto nya di Google. Abis itu baru dia 'agak-agak' mau.

Quote Kinar: Tante Rara, nanti ulang tahun KInar mau ada PANTONAN.
(-__-, maksudnya pantomim).

And many many hillarious moment during this project.
I love Kinar.


gambar Kinar.


the goodie bags.


goodie bag buat guru kesayangan Kinar.


invitation card, dicetak di atas art paper.



birthday cupcakes.


birthday girl.


i love this pic.




mixi the mime.


happy birthday, kinar chan [:

Sabtu, 01 Januari 2011