Sabtu, 11 Februari 2012

Tarian Semut.

A very long long long time ago, I was a hero for ants. Saya suka menolong semut-semut yang tenggelam di air atau terbawa arus menuju saluran pembuangan air. Memungut mereka lalu memindahkannya ke tempat yang kering.

Tapi itu sudah lamaaaa sekali. Semenjak saya pindah dari rumah orang tua saya, saya adalah seorang pembasmi serangga, terutama semut. Dikosan saya dulu, setiap seminggu sekali, saya pasti harus memindahkan barang-barang dan perabot untuk memeriksa apakah ada gerombolan semut-semut yang bersarang atau tidak. Dan perburuan saya disetiap minggunya memang selalu berhasil! Rumah-rumah semut itu saya bombardir dengan semprotan anti serangga. Sarang semut yang penuh telur yang menempel di barang-barang saya bawa keluar dan saya jemur di bawah panas matahari. Kayanya ada kepuasan setiap saya berhasil menemukan dimana semut-semut itu bersembunyi. Pernah suatu kali saya menemukan mereka berada di dalam kotak cat saya. Whaaatttt??!! Saya langsung membinasakannyah!

Itupun sudah terjadi cukup lama. Sekarang saya sudah pindah. Ke sebuah flat berlantai 4. Perfect place buat pasangan muda yang baru menikah dan masih berbudget paspasan (hehe). Flat ini bersebelahan dengan kawasan persawahan yang cukup luas. View yang sangat menarik menurut saya. Pagi hari kami bisa menikmati matahari terbit dari ketinggian lantai 4 dan dimalam hari kami bisa menikmati city light. Jika musim panen tiba, serangga-serangga aneh selalu mampir di rumah. Yang paling sering adalah satu jenis serangga yang kami panggil 'si belang' karena badannya belang-belang. Beberapa bagian tubuh kami sudah jadi korban si belang. Gigitannya ampuh hingga selalu menimbulkan bekas luka yang 'engga banget'. Setiap malam tiba, lampu dalam rumah harus selalu dimatikan karena si belang itu penyuka cahaya. Jadi biarkan saja mereka berkumpul di lampu teras luar. Trik jitu.

Saat serangan si belang sudah mulai hilang, datanglah serangan semut! Ah, mereka lagi. Saya mulai melakukan aksi pembasmian semut seperti yang dulu pernah saya lakukan. Semut di rumah saya ini, jenisnya banyak. Dari mulai semut kecil yang jalannya pelan kaya zombie, semut hitam yang ukurannya standar dan jalannya terbirit-birit, semut hitam yang agak besar -sepertinya kepala rombongan karena mereka selalu tampak sedang mengorganize semut-semut yang lain- dan semut merah! Yang paling menyebalkan adalah semut merah ini. They're biting! Dan bekas gigitannya sakitttt sekali.

Saya sekarang sudah lebih rajin membuang sampah dan tidak lagi membiarkan cucian menumpuk di wastafel. Karena si semut-semut merah itu senang sekali berkumpul dan mengangkut sisa-sisa makanan di sana. Setelah semua bersih, anehnya mereka tetap ada! Di tempat yang bahkan sepertinya tidak terduga. Di lipatan lap basah! Mereka banyaakkk. Aaahhhhhhh....

Sialnya, karena saya sedang hamil, saya jadi tidak bisa membunuhi mereka satu persatu. Saya tidak bisa menyemprot mereka dengan cairan anti serangga. Jadi saya hanya 'memindahkan' mereka ke luar jendela atau menyapukan si semut-semut menyebalkan itu dengan perlahan dan hati-hati.

"Ahhhh... tunggu saja kau semut, jika nanti ada bayi di rumah dan kalian masih berkeliaran, aku akan bergerak cepat dengan semprotan ditanganku. Hahahaaaa *evil laugh."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar