Selasa, 17 Mei 2011

Keiko Si Bajak Laut Penidur.

Keiko masih terombang-ambing di atas stasiun radio miliknya. Sebuah kapal kecil yang hanya memuat lima orang saja. Ada Odin, si kapten pemabuk. Keila, koki cantik. Baba, teknisi kapal dan pembuat coklat panas terhebat. Barnabah, seorang hippie yang suka ikut siaran di tengah malam. Dan Lily, putri yang baru saja tenggelam dan diselamatkan oleh Keiko, dia masih meringkuk ketakutan di sudut kamar. Dia pikir semua kapal yang berlayar adalah kapal bajak laut.

Keiko memutar piringan hitam yang ditemukan di kolong tempat tidur, petinya sudah lecet dan covernya sudah buluk. Lagu-lagu tidak dikenal. Terdengar seperti irama psychedelic yang sudah lama tidak terdengar. SUKA! Piringan hitam noname diputar berulang-ulang malam itu.

Lily, mendengar irama noname. Dia sedikit menggeliat. Odin mengkerutkan kening: “Keila… ambilkan lagi bir untukku, jangan lupa pakai bikinimu ya, manis.”

Baba dan Barnabah berdansa sambil memenuhi perut mereka dengan coklat panas lezat.

Dan Keiko, dia tertidur. Ditumpukan peti berbau aneh, diantara musik noname yang misterius.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar