Jumat, 12 November 2010

A Life After Marriage.



In my wedding day, alih-alih merasa SANGAT berbahagia --padahal TENTU SAJA-- di sore hari setelah semua keriaan selesai, saya malah merasa sedih. Dari dulu saya benci perpisahan. Dan saya pikir, pernikahan juga mempunyai makna perpisahan. Tiba-tiba saya merasa sedih karena tidak bisa lebih sering menginap di rumah ibu saya. Atau nonton Tyra Banks dan Mr./Ms. J bareng adik perempuan saya. Egois ya? Haha. Oya, padahal saya sudah tinggal sendirian mulai dari sekitar 6 tahun yang lalu. Tapi kenapa baru merasa sedih sekarang ya?

Kehidupan setelah pernikahan, yang saya rasakan: lebih tenang. Saking tenangnya, saya malah jadi bertanya-tanya, apa sih target dan misi yang seharusnya didapatkan dalam sebuah perkawinan? Selain anak, belajar hidup bersama, membangun keluarga etc etc. Saya pikir setiap orang pasti punya misi tertentu dalam membangun sebuah keluarga. Saya masih bingung. Saya mau ngapain ya? Bikin anak yang sebanyak-banyaknya atau misinya adalah punya rumah dan kaya raya. Haha.

Kata om Mario, pernikahan jangan dijadikan buaian untuk hanya berasyikmasybuk. Wah, saya kaya gitu ga ya? Semoga tidak. Saya jadi teringatkan. Karena salah satu perasaan tenang yang saya alami setelah menikah adalah saya sekarang boleh menginap dan sekamar sama pacar saya. Hehe.

Saat ini misi saya adalah menata hidup menjadi lebih baik lagi. Menjadi orang yang lebih positif dan menyenangkan, terutama buat suami saya. Menjadi orang yang bermanfaat buat keluarga dan teman-teman.

Satu hal besar yang terjadi dalam hidup saya setelah menikah adalah, sekarang ini saya gampang merasa sakit perut kalau melihat benda-benda interior atau benda apapun yang kira-kira akan tampak cute kalau di simpan di rumah [kontrakan] baru kami. Lalu benda-benda yang bisa meningkatkan jurus memasak saya sampai level mutakhir. Hehe. Sampai-sampai sekarang saya punya wishlist baru.

1. Lemari baju
2. Cute sofa
3. Tiker anyaman
4. Alat masak
5. Interior make over book
6. Lampion
7. Kitab masakan

Semoga cepat terkabul Amin ya Allah!


Love,
Ami

2 komentar:

  1. ami udah nikah??? gubrak aku baru tau..
    congrats ya walopun dah kelewatan lama :)
    yg penting kan doanya... hihihi..
    btw aku jd mikir, "iya ya, apa ya rasanya setelah menikah?"
    hehehee...

    BalasHapus
  2. hehe iya, Puri. Belum 2 bulan, jadi masih jetlag dan mencari-cari apa yang dicari. Hehe.

    BalasHapus