Kamis, 01 Desember 2011

Ngidam.

Sekarang saya tau gimana rasanya ngidam. Katanya orang ngidam suka pengen yang aneh-aneh dan keinginan yang aneh-aneh itu harus dipenuhi secepat mungkin. Sekarang saya tau alasannya. Hmm.

Hamil. Rasanya: senang dan takut. Ngidam. Rasanya: mual. Makanan aneh-aneh yang dipesan saat ngidam -kalo buat saya- bukan hanya mengikuti keinginan 'jabang bayi' semata, tapi lebih ke mencari moment makanan apa yang bisa masuk ke dalam perut tanpa menimbulkan rasa ingin muntah. Saat ngidam, syarat makanan harus enak itu jadi nomor dua, yang pertama adalah yang penting pilih makanan yang bisa masuk dan tidak bikin mual X_X.

Morning sick. Rumah saya ada di lantai 4. Matahari masuk lebih cepat. Saya lebih suka pagi yang sejuk atau agak mendung dari pada pagi yang cerah. Matahari berlebihan bikin pagi saya makin 'sickness'. Matahari membuat semuanya keliatan: rumah yang berantakan, baju-baju yang menumpuk, dapur kotor yang belum dibersihkan, lantai yang harus di pel, cucian piring di dalam wastafel. Arrrgggh.

Hidung. Ngidam berhubungan dengan hidung. Saat masa ngidam hidung menjadi sangat sensitif. Bau masakan tetangga yang jauh pun tercium. Sensitif sekali. Berani taruhan satu kotak makanan bayi, hidung ngidam hampir setajam hidung anjing pelacak ;D

Air putih panas sangat membantu saya mengatasi mual dan morning sick. Dan satu lagi, saat mual menyerang: katupkan mulut dan sedikit bicara, it's helpfull.

Kata Dr. Oz, trisemester pertama si gejala ngidam ini akan terus melanda. Kesenangan akan hadir di bulan selanjutnya. Ah, can't hardly wait! Berarti itu sekitar beberapa minggu lagi. Hhhhhhh.

Anyway, saya tidak akan menyerah. Kata Ari, nikmati ngidamnya ya, (yeah, rite...).

Sekarang saya lagi pengen makan kentang goreng Mc Donald yang baru digoreng.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar